| Suscríbete vía RSS

Wednesday, December 24, 2008

Empat Nama Kandidat Mencuat

| |

BEHIND THE SCENE KETUA PWI KEPRI (1)
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kepri sudah terpilih, melalui proses Konfrensi Cabang (Konfercab) ke-2, yang ditaja di Godway Hotel, Nagoya 20-21 Desember lalu. Puluhan wartawan yang tergabung dari PWI di berbagai daerah, seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Natuna, memberikan hak suaranya untuk memilih siapa yang bakal menakhohdai PWI Kepri, lima tahun mendatang.
RUMAH Makan Makmunah, Tanjungriau –tempat kami biasa makan ikan sembilang asam pedas, dan ikan belanak lence--, merupakan debut awal, siapa yang bakalan menjadi kandidat ketua PWI Kepri. Tiga bulan lalu, sudah muncul beberapa nama diantaranya, Candra Ibrahim (Pimpinan Umum Batam News dan juga Wakil Pimpinan Umum Batam Pos), Ramon Damora (Pemimpin Redaksi Posmetro Batam), Rizal Syahputra (Pemimpin Redaksi Batam News), dan saya sendiri Andra S Kelana (Pemimpin Redaksi Batam TV).
Tetapi pada saat itu, keinginan maju empat kandidat di atas bukan pada tahap keseriusan, hanya wacana-wacana, dan obrolan omong kosong saja. Karena pasa saat itu, Ketua PWI Cabang Kepri yang lama, kebetulan teman satu group Socrates masih belum mengambil sikap. Barulah, sekitar dua bulan belakang –kalau tak salah pada bulan November 2008, Socrates mengeluarkan pernyataan tidak resmi kepada teman-teman, bahwa dirinya tidak mau maju lagi. Bahkan, dia menyodorkan beberapa nama, diantaranya, saya sendiri, Ramon Damora dan Rizal Syahputra untuk maju sebagai ketua PWI Kepri. Bagaimana dengan Candra Ibrahim, kok tidak dimasukan olehnya, sebagai daftar kandidat Ketua PWI Kepri? Entahlah. Mungkin Candra baru pindah ke PWI Kepri dan belum pengurus, sehingga takut dijadikan black campaign teman-teman, sehingga bakalan terjenggal juga di arena pertarungan.
Waktu makin berlalu, nama-nama di atas sering disebut bakalan maju, dari kafe Solider yang terletak di Ground Floor Gedung Graha Pena Batam, hingga ke tempat sarapan pagi Mie Tarempa, Sungai Panas. Kami pun intens melakukan pembahasan-pembahasan tentang siapa yang akan maju. Tetapi, diantara kami saling menolak.
‘’Abanglah yang maju…’’.
‘’Awak tulah yang maju..’’
Tetapi, tak satupun diantara kami yang berniat nak maju. Ibarat kata pepatah Melayu, muka tak lebar, hidungpun tak mancung.. tak berani menyorong-nyorongkan diri nak mencalonkan menjadi ketua PWI Kepri. Saya yang kebetulan bekerja di brocasting, yang notabene sangat sibuk dengan pekerjaan, sudah bertekad bulat tidak akan maju, meskipun terus didorong-dorong. Begitu juga dengan Rizal Sahputra, Pemimin Redaksi Batam News, ingin kosentrasi kuliah strata 2 (S2) di salah satu universitas di Batam, sehingga menolak juga untuk dicalonkan. Tinggallah nama Ramon dan Candra.
Begitulah hari-hari kami, sejak beberapa bulan belakangan, hingga akhirnya pada suatu hari kami mendapat undangan makan siang oleh CEO Riau Pos Group Rida K Liamsi, sekaligus orangtua kami semuanya, di Rumah Makan Makmunah, Tanjungriau. Lantas, pada kesempatan itu, kami mengatakan kepada beliau, bahwa sebentar lagi akan dilaksanakan Konfercab PWI Kepri. Bigbos, pada saat itu hanya tersenyum saja.
Kemudian, Candra menyebutkan ada beberapa teman-teman yang layak maju, semuanya pemimpin redaksi. Langsung saja, bigbos meresponi, bahwa Pemimpin Redaksi tidak boleh maju menjadi ketua PWI, kalau mau maju, silakan mundur dari jabatan. Yang boleh maju adalah Wakil Pemimpin Umum ke atas.
Hups..!

0 comments:


Free chat widget @ ShoutMix